Para pecinta otomotif wajib memahami tentang daftar derajat pengapian motor standar. Pasalnya informasi tersebut dapat membantu kalian dalam melakukan efisisensi bahan bakar. Namun, apa itu derajat pengapian dan bagaimana pengaplikasiannya?
Pada dasarnya daftar derajat pengapian motor standar dapat bervariasi tergantung jenis, merek, dan model unit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi derajat pengapian motor, seperti jenis bahan bakar, suhu mesin, kecepatan putaran, serta kondisi jalan.
Oleh karena itu, kalian perlu mengetahui daftar derajat pengapian motor standar supaya bisa mengaturnya berdasarkan kebutuhan maupun pemakaian pribadi. Alhasil anggaran untuk perawatan kendaraan jadi lebih irit.
Supaya lebih mudah untuk dipahami, maka Kami akan membahas tentang daftar derajat pengapian motor standar di semua jenis unit roda dua. Mulai dari motor 2 tak, 4 tak, injeksi, hingga matic sudah tersedia dalam pembahasan di bawah ini.
Apa itu Derajat Pengapian Motor?
Derajat pengapian motor adalah sudut yang diukur dari posisi atas piston (TMA) hingga titik api hasil percikan oleh busi. Derajat pengapian motor biasanya diukur dalam satuan derajat sebelum TMA (BTDC) atau derajat setelah TMA (ATDC). Derajat pengapian motor menentukan kapan pembakaran bahan bakar dan udara terjadi dalam ruang bakar mesin.
Derajat pengapian motor akan menghasilkan pembakaran sempurna serta tenaga optimal apabila prosesnya tepat. Jika derajat pengapian motor terlalu dini maupun lambat, maka pembakaran tidak akan sempurna serta menghasilkan tenaga kurang optimal. Selain itu, derajat pengapian motor jika tidak tepat juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin, seperti piston, klep, serta bantalan.
Derajat pengapian motor dapat diatur menggunakan alat bernama timing light. Timing light adalah alat yang dapat mengeluarkan cahaya yang berkedip sesuai dengan waktu pengapian busi. Dengan menggunakan timing light, pemilik motor dapat melihat tanda-tanda pada flywheel atau pulley yang menunjukkan derajat pengapian motor. Kalian bisa menyesuaikan derajat pengapian motor dengan mengubah posisi platina, CDI, maupun ECU.
Mengapa Derajat Pengapian Motor Penting?
Derajat pengapian motor sangat penting karena berpengaruh pada performa serta efisiensi kendaraan kalian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kalian harus memperhatikan derajat pengapian motor.
- Derajat pengapian motor mampu mengoptimalkan pembakaran bahan bakar dan udara, sehingga menghasilkan tenaga maksimal meski konsumsi bahan bakar minimal.
- Derajat pengapian motor juga akan mengurangi emisi gas buang berbahaya, seperti karbon monoksida, hidrokarbon, serta nitrogen oksida, sehingga lebih ramah lingkungan.
- Derajat pengapian motor mampu menjaga suhu mesin tetap stabil, sehingga menghindari overheat atau overcooling penyebab rusaknya mesin.
- Derajat pengapian motor juga akan mencegah terjadinya knocking (dengungan mesin), penyebab kerusakan piston, klep, hingga bantalan.
Daftar Derajat Pengapian Motor Standar Terlengkap
Daftar derajat pengapian motor standar dapat berbeda-beda tergantung pada jenis, merek, serta model motor yang kalian miliki. Namun, berikut adalah daftar umum derajat pengapian motor standar untuk berbagai jenis motor:
Motor 2 Tak
Motor 2 tak adalah motor yang memiliki dua langkah dalam satu siklus pembakaran, yaitu langkah hisap-kompresi dan langkah bakar-buang. Motor 2 tak memiliki derajat pengapian lebih tinggi daripada motor 4 tak, karena pembakaran bahan bakar dan udara terjadi lebih cepat. Berikut adalah daftar derajat pengapian motor standar untuk motor 2 tak:
- Motor bebek 2 tak: 20° – 22° BTDC
- Motor sport 2 tak: 18° – 20° BTDC
- Motor matic 2 tak: 16° – 18° BTDC
Motor 4 Tak
Motor 4 tak adalah motor yang memiliki empat langkah dalam satu siklus pembakaran, yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah bakar, serta langkah buang. Motor 4 tak memiliki derajat pengapian lebih rendah daripada motor 2 tak, karena pembakaran bahan bakar dan udara terjadi lebih lambat. Berikut adalah daftar derajat pengapian motor standar untuk motor 4 tak:
- Motor bebek 4 tak: 5° – 10° BTDC
- Motor sport 4 tak: 10° – 15° BTDC
- Motor matic 4 tak: 10° – 15° BTDC
Motor Injeksi
Motor injeksi adalah motor yang menggunakan sistem penyemprotan bahan bakar secara elektronik, tanpa menggunakan karburator. Motor injeksi memiliki sistem pengapian lebih canggih dan dapat diatur oleh ECU (Electronic Control Unit). ECU bisa mengatur derajat pengapian motor sesuai dengan kondisi mesin, bahan bakar, dan jalan. Berikut adalah daftar derajat pengapian motor standar untuk motor injeksi:
- Motor bebek injeksi: 5° – 10° BTDC
- Motor sport injeksi: 10° – 15° BTDC
- Motor matic injeksi: 10° – 15° BTDC
Tips Mengoptimalkan Derajat Pengapian Motor
Setelah mengetahui daftar derajat pengapian motor standar untuk motor, kalian dapat mengatur serta menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan. Berikut adalah beberapa tips dan trik guna mengoptimalkan derajat pengapian motor:
- Gunakan timing light untuk mengukur dan mengatur derajat pengapian motor secara akurat. Timing light dapat dibeli melalui toko-toko aksesoris motor serta bengkel resmi.
- Sesuaikan derajat pengapian motor berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan. Jika menggunakan bahan bakar beroktan tinggi, seperti Pertamax maupun Shell, kalian dapat meningkatkan derajat pengapian motor sedikit untuk mendapatkan tenaga lebih besar. Namun, jika menggunakan bahan bakar beroktan rendah, seperti Premium maupun Solar, kalian harus menurunkan derajat pengapian motor sedikit guna menghindari knocking atau dengungan.
- Sesuaikan derajat pengapian motor dengan kondisi mesin serta jalan. Jika mesin kalian dalam kondisi baik serta bersih, kalian dapat meningkatkan derajat pengapian motor sedikit untuk mendapatkan performa yang lebih baik. Namun, jika mesin kalian dalam kondisi kotor atau bermasalah, kalian harus menurunkan derajat pengapian motor sedikit untuk menghindari kerusakan.
- Lakukan perawatan rutin pada komponen-komponen terkait pengapian motor, seperti busi, platina, CDI, maupun ECU. Pastikan komponen-komponen tersebut dalam kondisi baik serta bersih, sesuai spesifikasi motor.
Cara Mengatur Derajat Pengapian Motor
Setelah mengetahui tips maupun trik mengoptimalkan derajat pengapian motor, kalian mungkin ingin mencoba mengatur derajat pengapian motor secara pribadi. Namun, sebelum melakukannya, pastikan untuk mempersiapkan beberapa alat maupun perlengkapan penting, seperti.
- Timing light
- Obeng
- Kunci pas
- Kunci L
- Pensil
- Kertas
Berikut adalah langkah-langkah cara mengatur derajat pengapian motor:
- Pertama, nyalakan mesin motor dan biarkan berjalan selama beberapa menit hingga mencapai suhu normal. Ini penting untuk mendapatkan hasil pengaturan akurat.
- Kedua, cari tanda-tanda pada flywheel atau pulley penunjuk derajat pengapian motor. Biasanya, tanda-tanda tersebut berupa titik, garis, maupun huruf yang terukir pada permukaan flywheel atau pulley. Jika tidak menemukan tanda-tanda tersebut, buat sendiri menggunakan pensil maupun spidol.
- Ketiga, hubungkan timing light dengan busi motor masing-masing. Timing light biasanya memiliki tiga kabel, yaitu kabel merah, kabel hitam, serta kabel induksi. Kabel merah harus dihubungkan dengan kutub positif aki, kabel hitam harus dihubungkan dengan kutub negatif aki, serta kabel induksi harus diselipkan di antara kabel busi serta kepala busi.
- Keempat, tempelkan kertas maupun karton pada dinding dekat flywheel atau pulley. Kertas maupun karton ini berfungsi sebagai layar untuk melihat cahaya berkedip dari timing light. Tuliskan derajat pengapian motor standar untuk motor di secarik kertas tersebut, misalnya 10° BTDC.
- Kelima, nyalakan timing light kemudian arahkan ke flywheel atau pulley. Nantinya cahaya berkedip bisa terlihat sesuai pengapian busi. Perhatikan apakah cahaya tersebut sejajar dengan tanda-tanda pada flywheel atau pulley. Apabila sejajar, berarti derajat pengapian motor sudah tepat. Apabila tidak sejajar, berarti derajat pengapian motor perlu diatur ulang.
- Keenam, atur ulang derajat pengapian motor dengan mengubah posisi platina, CDI, maupun ECU. Prosedur mengubah posisi platina, CDI, atau ECU dapat berbeda-beda tergantung jenis, merek, serta model motor. Jadikan buku manual maupun internet sebagai acuan guna mengetahui caranya.
- Secara umum, terdapat beberapa aturan ketika melakukan pengecekan derajat pengapian motor standar, antara lain.
- Putar platina, CDI, atau ECU searah jarum jam apabila ingin meningkatkan derajat pengapian motor.
- Putar platina, CDI, atau ECU berlawanan arah jarum jam apabila ingin menurunkan derajat pengapian motor.
- Ketujuh, ulangi langkah kelima hingga mendapatkan derajat pengapian motor sesuai standar. Kalian dapat menggunakan obeng, kunci pas, maupun kunci L guna mengencangkan serta melonggarkan baut pengikat platina, CDI, atau ECU. Pastikan tidak mengubah posisi platina, CDI, maupun ECU terlalu banyak, karena bisa menyebabkan kerusakan mesin.
- Kedelapan, matikan timing light kemudian lepaskan kabel-kabelnya dari busi maupun aki. Jangan lupa bersihkan tanda-tanda buatan pada flywheel atau pulley menggunakan kain. Setelah itu cobalah hidupkan mesin motor lalu rasakan perbedaan performa hingga efisiensi pasca mengatur derajat pengapian motor.
Kesimpulan
Demikianlah artikel kami tentang daftar derajat pengapian motor standar dan prosedur mengoptimalkan serta mengaturnya. Kami harap artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian yang ingin meningkatkan performa dan efisiensi kendaraan kalian.